Iduladha merupakan momentum ibadah dan kepedulian sosial yang amat penting dalam ajaran Islam. Melalui penyembelihan hewan kurban, umat Muslim tidak hanya menunaikan syariat, tetapi juga menebar kebermanfaatan kepada sesama. Namun demikian, distribusi daging kurban yang bersifat segar dan cepat basi sering kali menjadi tantangan, khususnya di wilayah yang memiliki keterbatasan dalam infrastruktur penyimpanan dan transportasi.
Menjawab tantangan tersebut, Lazismu memperkenalkan program “Kurban Rendangmu” — sebuah inovasi dalam pengelolaan dan distribusi daging kurban dalam bentuk makanan olahan rendang yang siap santap, tahan lama, dan higienis. Program ini memadukan nilai ibadah, kemanusiaan, serta pendekatan teknologi pangan secara efektif dan efisien. Mengapa Rendang?
Rendang dipilih karena merupakan salah satu makanan tradisional khas Indonesia yang terbukti memiliki daya tahan lama tanpa memerlukan bahan pengawet kimia. Proses memasak rendang yang lama dengan bumbu rempah khas Nusantara menghasilkan makanan yang tidak hanya lezat, tetapi juga awet hingga berbulan-bulan dalam kemasan steril. Ini membuat rendang sangat ideal sebagai bentuk distribusi alternatif dari daging kurban.
Proses Kurban Rendangmu Daging kurban yang diperoleh dari para mudhohi (pekurban) diolah di dapur-dapur mitra Lazismu yang telah memenuhi standar kelayakan, baik dari sisi sanitasi maupun sertifikasi halal. Selanjutnya, rendang yang telah matang dikemas dalam kemasan kaleng atau pouch vakum yang aman dan tahan simpan. Hasil olahan ini kemudian didistribusikan ke berbagai wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), pesantren, panti asuhan, serta masyarakat terdampak bencana.
Keunggulan Rendangmu Ketahanan Produk: Makanan rendang dalam kemasan dapat bertahan hingga 12 bulan tanpa bahan pengawet, menjadikannya solusi ideal untuk distribusi jangka panjang. Nilai Tambah Sosial dan Ekonomi: Program ini melibatkan UMKM, peternak lokal, dan dapur komunitas, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi umat. Efektivitas Distribusi: Produk olahan lebih mudah dikirim ke daerah pelosok, tanpa khawatir mengalami kerusakan atau pembusukan selama perjalanan. Kemanfaatan Berkelanjutan: Berbeda dengan daging segar yang hanya dapat dikonsumsi dalam waktu singkat, rendang dapat dimanfaatkan kapan saja sesuai kebutuhan masyarakat penerima manfaat.
Komitmen terhadap Syariat dan Kualitas Lazismu memastikan bahwa seluruh proses, mulai dari penyembelihan hingga pengolahan, tetap mematuhi prinsip-prinsip syariat Islam dan standar mutu pangan. Proses penyembelihan dilakukan sesuai tuntunan fiqih kurban, dengan pengawasan dari lembaga dan tenaga profesional. Dengan demikian, ibadah kurban tetap sah secara syar’i dan memberikan dampak maksimal secara sosial. Kurban Rendangmu menjadi bukti bahwa pelaksanaan ibadah dapat dilakukan dengan cara yang inovatif tanpa mengurangi esensi dan keutamaannya. Inisiatif ini tidak hanya menjawab persoalan distribusi dan ketahanan pangan, tetapi juga menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam dapat diejawantahkan dalam bentuk solusi nyata yang berkelanjutan dan berdampak luas.
Dengan berkurban melalui program Kurban Rendangmu, umat Islam diajak untuk menunaikan ibadah sekaligus berkontribusi dalam agenda besar pemberdayaan dan kemandirian umat. Kurban bukan lagi hanya tentang menyembelih, tetapi tentang menjangkau lebih banyak orang, dalam waktu yang lebih lama, dengan cara yang lebih bijak.